Sabtu, 04 Mei 2019

Penilaian keterampilan (proyek, produk, portofolio, dan penilaian diri)

KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Ernawati, S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu Mata Kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika yang telah membimbing kami dan tak lupa lupa kami haturkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah turut berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini sebagai bahan pemenuhan Mata Kuliah Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini untuk itu kami mohon kritik dan saran yang membangun guna membuat kami jauh lebih baik lagi dalam menyusun makalah ke depannya. Harapannya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi kami sebagai penyusun.

Maros, 20 Maret 2019

Penyusun


DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang 3
Rumusan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
Penilaian proyek 5
Penilaian produk 8
Penilaian portofolio 12
Penilaian diri 13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan 17
Saran 17
Daftar Pustaka



BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Asesmen atau penilaian merupakan salah satu kegiatan terpenting tetapi juga paling banyak diperdebatkan, yang melibatkan guru. Asesmen juga merupakan alat yang tak ternilai harganya bagi guru dan system pendidikan, yang memungkinkan guru untuk merencanakan pelajarannya dengan lebih baik dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan murid-muridnya, dan ini membantu pihak guru maupun sekolah untuk melihat apakah murid-murid benar-benar belajar dari apa yang diajarkan. Guru kemudian dapat menyesuaikan pengajarannya bila hal ini tidak terjadi. Asesmen juga dapat memungkinkan guru untuk melihat seberapa jauh kinerja murid mereka dibandingkan norma nasional yang ada.
Istilah asesmen mengacu pada semua informasi yang dikumpulkan tentang murid di kelas oleh guru, baik melalui pengetesan formal, essai, dan pekerjaan rumah, atau secara informal melalui observasi atau interaksi.
Berkembangnya metode dalam pendidikan tentu saja sejalan dengan berkembangnya sistem evaluasi di dalam pendidikan dan pembelajaran itu sendiri. Namun, sampai sekarang masih banyak sekolah-sekolah yang terlalu kaku dan tradisional dalam menerapkan sistem evaluasi kepada siswa. Siswa terkadang hanya dihadapkan pada sesuatu yang hanya bersifat fakta, jawaban pendek atau pertanyaan pilihan ganda. Siswa hanya dinilai pada sejumlah tugas terbatas yang mungkin tidak sesuai dengan apa yang dikerjakan di kelas, menilai dalam situasi yang telah ditentukan sebelumnya di mana kandungannya sudah ditetapkan, seolah hanya menilai prestasi, jarang memberi sarana untuk menilai kemampuan siswa memonitor pembelajaran mereka sendiri bahkan jarang memasukkan soal-soal yang menilai respon emotional terhadap pengajaran.
Pada dasarnya, suatu sistem penilaian yang baik adalah tidak hanya mengukur apa yang hendak diukur, namun juga dimaksudkan untuk memberikan motivasi kepada siswa agar lebih bertanggung jawab atas apa yang mereka pelajari, sehingga penilaian menjadi bagian integral dari pengalaman pembelajaran dan melekatkan aktivitas autentik yang dilakukan oleh siswa yang dikenali dan distimulasi oleh kemampuan siswa untuk menciptakan atau mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapat di ranah yang lebih luas.

Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan penilaian proyek ?
Bagaimana contoh penilaian proyek?
Apa yang dimaksud penilaian produk?
Bagaimana contoh penilaian produk?
Apa yang dimaksud penilaian fortofolio dan penilaian diri ?
Bagaimana contoh penilaian fortofolio dan penilaian diri ?


BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian penilaian proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan untuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran.Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian data, pengolahan dan penyajian data, serta pelaporan. Pada penilaian projek setidaknya ada empat hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
Pengelolaan
Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi, dan mengelola waktu pengumpulan data, serta penulisan laporan.
Relevansi
Topik, data, dan produk sesuai dengan KD.
Keaslian
Produk (misalnya laporan) yang dihasilkan siswa merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap projek siswa.
Inovasi dan kreativitas
Hasil produk siswa terdapat unsur-unsur kebaruan dan menemukan sesuatu yang berbeda dari biasanya.
Berikut ini contoh kisi-kisi penilaian proyek (Tabel 2.12), dan rubrik penskoran proyek (Tabel 2.13) penilaian proyek (2.14).

Table 2.12 (contoh kisi-kisi penilaian proyek)

Nama Sekolah : SMP Negeri 2013
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017
Mata Pelajaran : Matematika
Contoh Proyek:
Dengan menggunakan batang lidi, potonglah hingga diperoleh batang lidi yang sama panjang. Kemudian bentuklah suatu segiempat dengan menggunakan potongan batang lidi tersebut. Berapa banyak segiempat yang kamu temukan dengan panjang sisi yang sama? Dengan cara yang sama, bentuklah suatu segitiga dengan menggunakan potongan batang lidi tersebut. Berapa banyak segitiga yang terbentuk? Tuliskan hasil temuanmu dari kegiatan di atas, dan temukan hubungan banyak potongan lidi dengan banyak segiempat dan segitiga yang terbentuk, serta sajikan di depan kelas. Berikut table 2.13 contoh rubrik penskoran proyek berikut:
.
Table 2.14 ( contoh penilaian proyek)

No
Indikator
Rubrik

Kemampuan perencanaan
2 = Perencanaan lengkap (bahan,
cara kerja, hasil) dan rinci
1 = Perencanaan kurang lengkap
0 = Tidak ada perencanaan

Kemampuan menggunakan batang
lidi secara tepat berdasarkan
instruksi pada tugas projek
2 = Menggambar dan memberi
label secara tepat sesuai yang
dilihat di dalam mikroskop.
1 = Menggambar dengan
tepat, tetapi salah dalam
memberikan label atau
sebaliknya.
= Gambar dan label tidak tepat.

Kemampuan menemukan macam-macam segiempat dan segitiga yang dibuat dari lidi
4 = Menggambar dan memberi label dari bagian-bagian sel
secara tepat dan lengkap.
3 = Menggambar dan memberi
label dari bagian-bagian sel secara tepat, tetapi tidak lengkap.
2 = Menggambar dengan tepat
tetapi keliru dalam pemberian
label dari bagian-bagian sel.
1 = Menggambar dan memberi
label bagian-bagian sel dengan tidak tepat.
0 = Tidak ada gambar.


Kemampuan menjelaskan cara
menemukan bentuk segiempat dan segitiga melalui lidi
4 = Menjelaskan bagian-bagian sel secara tepat, lengkap, dan runtut.
3 = Menjelaskan bagian-bagian sel secara tepat, lengkap, tetapi kurang runtut.
2 = Menjelaskan bagian-bagian sel secara tepat tetapi kurang lengkap dan kurang runtut.
1 = Menjelaskan bagian-bagian sel secara kurang tepat, kurang lengkap, dan kurang runtut.
0 = Tidak melakukan presentasi.

Poster (Produk)
3 = Poster menarik, informatif, dan
merepresentasikan bentuk serta
ukuran sel dan bagian-bagiannya secara tepat.
2 = Poster kurang menarik, kurang informatif, tetapi merepresentasikan bentuk serta ukuran sel dan bagianbagiannya secara tepat.
1 = Poster kurang menarik, kurang informatif, dan kurang merepresentasikan bentuk serta ukuran sel dan bagianbagiannya secara tepat.
0 = Tidak ada poster.

Nilai =

Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut. Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir saja tetapi juga proses pembuatannya. Penilaian produk meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu diadakan penilaian yaitu:
Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan peserta didik merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan peserta didik menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
Langkah-langkah umum penilaian produk adalah:
menyusun kisi-kisi;
mengembangkan/menyusun tugas yang dilengkapi dengan langkah-langkah,
bahan, dan alat;
menyusun rubrik penskoran dengan memperhatikan aspek-aspek yang perlu dinilai;
melaksanakan penilaian dengan mengamati siswa selama proses
penyelesaian tugas dan/atau menilai produk akhirnya berdasarkan rubrik;
mengolah hasil penilaian dan melakukan tindak lanjut.
Berikut ini contoh kisi-kisi penilaian produk (Tabel 2.9),  rubrik, pedoman penskoran penilaian produk (Tabel 2.10), dan rubrik penilaian produk (Tabel 2.11).
Contoh kisi-kisi penilaian produk (Tabel 2.9)

Nama Sekolah : SMP Negeri 2013
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran : 2016/2017
Mata Pelajaran : MatematikaNo
Kompetensi dasar
Materi
Indikator
Teknik Penilaian

Keterampilan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
bangun datar segiempat (persegi, persegipanjang,
belahketupat, jajargenjang,
trapesium, dan layang-layang) dan segitiga
Bangun datar segitiga
Menyelesaikan
masalah dalam
kehidupan sehari-hari
dengan menggunakan
sifat-sifat segiempat dan segitiga.
Produk

Contoh tugas penilaian produk:
Ketaksamaan Segitiga
Untuk memahami tentang ketidaksamaan segitiga, lakukan kegiatan berikut ini.
Bahan-bahan:
Kertas
Pensil
Busur derajat
Penggaris
Gunting

Buatlah tiga buah segitiga yang berbeda dari kertas karton.
Kemudian berilah nama segitiga ABC, KLM, dan PQR. Berilah nama sisi dihadapan masing-masing sudut dengan simbol huruf kecil.
Ukurlah panjang sisi-sisinya masing-masing
Jumlahkan dua sisi pada setiap segitiga, kemudian bandingkan ukuran panjang dengan panjang sisi ketiga. Manakah yang lebih besar? Lakukanlah dua sisi berikutnya, kemudian bandingkan juga ukuran panjangnya dengan sisi ketiga.
Misalkan, pada segitiga ABC
a + b dengan c
b + c dengan a
a + c dengan b
Manakah yang lebih besar? Lakukan juga untuk dua segitiga lainnya.
Apakah yang dapat kalian simpulkan dari kegiatan di atas? Diskusikanlah.

Contoh rubrik penskoran penilaian produk (Tabel 2.10)

Contoh rubrik penilaian produk (Tabel 2.11)
No
Indikator
Rubrik


Menyiapkan alat dan bahan
2 = Menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan.
1 = Menyiapakan sebagian alat
dan bahan yang diperlukan.
0 = Tidak menyiapkan alat bahan


Melakukan uji ketaksamaan
Segitiga
4 = Melakukan empat langkah
kerja dengan tepat.
3 = Melakukan tiga langkah kerja
dengan tepat.
2 = Melakukan dua langkah kerja
dengan tepat.
1 = Melakukan satu langkah kerja
dengan tepat.
0 = Tidak melakukan langkah
kerja.
Langkah Kerja:
Buatlah tiga buah segitiga yang berbeda dari kertas karton.
Kemudian berilah nama
segitiga ABC, KLM, dan PQR. Berilah nama sisi di hadapan masing-masing sudut dengan simbol huruf kecil.


Membuat laporan
3 = Memenuhi 3 kriteria
2 = Memenuhi 2 kriteria
1 = Memenuhi 1 kriteria
0 = Tidak memenuhi kriteria
Kriteria laporan:
Memenuhi sistematika
laporan (judul, tujuan, alat dan bahan, prosedur, data pengamatan, pembahasan, kesimpulan)
Data, pembahasan, dan kesimpulan benar
Komunikatif

Nilai = 

Penilaian Portofolio
Seperti pada penilaian pengetahuan, portofolio untuk penilaian keterampilan merupakan kumpulan sampel karya terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik. Pada akhir suatu semester kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai sebagian bahan untuk mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio keterampilan tidak diskor lagi dengan angka. Berikut adalah contoh ketentuan dalam penilaian keterampilan dengan portofolio:
Karya asli siswa.
Karya yang dimasukkan dalam portofolio disepakati oleh siswa dan guru.
Guru menjaga kerahasiaan portofolio.
Guru dan siswa mempunyai rasa memiliki terhadap dokumen portofolio.
Karya yang dikumpulkan sesuai dengan KD. Setiap pembelajaran KD dari KI-4 berakhir, karya terbaik dari KD tersebut (bila ada) dimasukkan ke dalam portofolio.
Penilaian hendaknya mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur;
objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender;
terpadu, berarti penilaian oleh guru merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh guru mencakup
semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik;
sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku;
beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan. Dalam hal ini, kriteria yang dimaksudkan adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik siswa dan karakteristik materi pelajaran; dan
akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

Penilaian Diri
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.
Teknik penilaian diri dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses pembelajaran di kelas, berkaitan dengan kompetensi kognitif, misalnya: peserta didik dapat diminta untuk menilai penguasaan pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dalam mata pelajaran tertentu, berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi afektif, misalnya, peserta didik dapat diminta untuk membuat tulisan yang memuat curahan perasaannya terhadap suatu objek sikap tertentu. Selanjutnya, peserta didik diminta untuk melakukan penilaian berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Berkaitan dengan kompetensi psikomotorik, peserta didik dapat diminta untuk menilai kecakapan atau keterampilan yang telah dikuasainya sebagai hasil belajar berdasarkan kriteria atau acuan yang telah disiapkan. Penggunaan teknik ini dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian seseorang. Keuntungan penggunaan teknik ini dalam penilaian di kelas antara lain sebagai berikut.
Dapat menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
Peserta didik menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya;
Dapat mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan dengan cara yang objektif. Oleh karena itu, penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai.
 Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran, daftar tanda cek, atau skala rentang.
Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri.
Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat dan objektif.
Menyampaikan umpan balik kepada peserta didik berdasarkan hasil kajian terhadap sampel hasil penilaian yang diambil secara acak.
Perlu dicatat bahwa tidak ada satu pun alat penilaian yang dapat mengumpulkan informasi prestasi dan kemajuan belajar peserta didik secara lengkap. Penilaian tunggal tidak cukup untuk memberikan gambaran/informasi tentang kemampuan, keterampilan, pengetahuan dan sikap seseorang. Lagi pula, interpretasi hasil tes tidak mutlak dan abadi karena anak terus berkembang sesuai dengan pengalaman belajar yang dialaminya.
Alat penilaian tertulis seperti pilihan ganda yang mengarah kepada hanya satu jawaban yang benar (convergent thinking), tidak mampu menilai keterampilan/ kemampuan lain yang dimiliki peserta didik. Hal ini amat menghambat penguasaan beragam kompetensi yang tercantum pada kurikulum secara utuh. Alat penilaian pilihan ganda kurang mampu memberikan informasi yang cukup untuk dijadikan umpan-balik guna mendiagnosis atau memodifikasi pengalaman belajar. Karena itu, guru hendaknya mengembangkan alat-alat penilaian yang membedakan antara jenis-jenis kompetensi yang berbeda dari tiap tingkat pencapaian. Hasil penilaian dapat menghasilkan rujukan terhadap pencapaian peserta didik dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotor, sehingga hasil tersebut dapat menggambarkan profil peserta didik secara lengkap.

Contoh format penilaian diri siswa 

Nama: 
Kelas :
Semester :
Waktu penilaian:
No 
Pernyataan 
Ya 
Tidak 
1
Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh


2
Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian


3
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu


4
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami


5
Saya berperan aktif dalam kelompok


6
Saya menyerahkan tugas tepat waktu


7
Saya selalu membuat catatan hal-hal yang saya anggap penting


8
Saya merasa menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik


9
Saya menghormati dan menghargai orang tua


10
Saya menghormati dan menghargai teman


11
Saya menghormati dan menghargai guru
Keterangan; 
penilaian persepsi dari siswa untuk mencocokkan persepsi diri siswa dengan kenyataan yang ada.
Hasil penilaian persepsi diri siswa digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut.















BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu.
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut.
Penilaian portofolio merupakan kumpulan sampel karya terbaik dari KD pada KI-4. Portofolio setiap siswa disimpan dalam suatu folder (map) dan diberi tanggal pengumpulan oleh guru. Portofolio dapat disimpan dalam bentuk cetakan dan/atau elektronik. Pada akhir suatu semester kumpulan sampel karya tersebut digunakan sebagai sebagian bahan untuk mendeskripsikan pencapaian keterampilan secara deskriptif. Portofolio keterampilan tidak diskor lagi dengan angka.
Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian, di mana subjek yang ingin dinilai diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu.

Saran
Saran penyusun dalam makalah ini yaitu agar sekiranya dosen pengampu menerima dan bersedia memberikan bimbingan kepada penyusun jika dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan-kesalahan.








DAFTAR PUSTAKA

Asrul,dkk. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Citapustaka Media
Emtha’s blog, Penilaian Keterampilan Dalam Kurikulum 2013, online, https : // emtha1110.blogspot.Com/?m=1,diakses 30 Maret 2019, pukul 19:58.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar