Minggu, 14 Juni 2020

Manajemen Pendidikan


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.  Latar Belakang

Ilmu yang dimiliki oleh seorang manusia itu kuantitas dan kualitasnya berbeda. Ilmu itulah yang dapat mengangkat derajat dan kehormatan manusia. Ilmu dapat diperoleh dimana saja melalui proses pembelajaran. Pada proses secara umum lebih menekankan pada pendidikan. Pendidikan itu terfokus pada interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam upaya membantu peserta didik dapat mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Interaksi pendidikan itu dapat berlangsung secara formal seperti di sekolah atau secara informal seperti pada keluarga, pada masyarakat maupun di lingkungan.

Dewasa ini, ilmu dan teknologi berkembang sangat pesat. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap kurikulum yang digunakan dalam proses pembelajaran. Kurikulum haruslah bisa mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang setiap saat selalu berkembang.  Pelaksanaan proses interaksi itu terutama di sekolah dilakukan secara berencana yaitu dengan dibuatnya kurikulum. Kurikulum adalah hal yang sangat penting dan harus diketahui oleh pendidik maupun calon pendidik. Dengan pendidik mengetahui kurikulum, maka pelaksanaan pembelajaran disekolah akan berlangsung dengan baik. Dalam hal ini mengetahui tentang kurikulum saja tidaklah cukup. Pendidik maupun peserta didik harus memahami tentang konsep dasar kurikulum, cara mengorganisasikan kurikulum, dan melaksanakan kurikulum, dan mengembangkan kurikulum.

Untuk mengetahui dan memahami lebih lengkap tentang kurikulum maka kami menyusun makalah ini dengan menggabungkan dari berbagai sumber. Diharapkan dengan demikian calon pendidik atau pendidik dapat lebih memahami tentang apa yang dimaksud dengan kurikulum. Dalam makalah ini akan dibahas tentang konsep dasar kurikulum, pengorganisasian kurikulum, tatalaksana kurikulum, dan pengembangan kurikulum.

 

B.  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana konsep dasar manajemen kurikulum ?

2.      Apa prinsip dan fungsi manajemen kurikulum ?

3.      Apasaja komponen perencanaan kurikulum ?

C.  Tujuan

1.      Untuk mengetahui konsep dasar manajemen kurikulum.

2.      Untuk mengetahui prinsip dan fungsi manajemen kurikulum.

3.      Untuk mengetahui komponen perencanaan kurikulum.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.  Konsep Dasar Manajemen Kurikulum

Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional adalah aspek kurikulum. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau berkualitas.

Istilah “kurikulum” pada mulanya digunakan dalam dunia olahraga pada zaman Yunani Kuno. Curriculum, berasal dari kata curir, artinya pelari, dan curere artinya tempat berpacu. Disini kurikulum diartikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari dari start sampai ke finish. Dengan penggunaan kata kurikulum tersebut di dalam dunia pendidikan, berarti menyemakan peserta didik sebagai seorang pelari, yang menempuh jarak kegiatan belajar dari awal memasuki sekolah sampai tamat dari sekolah itu. 

1.      Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli

a.       Rusman, (2011: 3) kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun luar sekolah. Rusman (2011: 3) juga memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggungjawab sekolah.

b.      Harold B (1965), kurikulum merupakan semua kegiatan yang diberikan kepada siswa dibawah tanggung jawab sekolah.

c.       Ramayulis (2005), kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan mencapai tujuan pendidikan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.

Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran agar untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

2.      Pengertian Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum adalah pengaturan yang dilakukan untuk keberhasilan kegiatan belajar-mengajar. Istilah sekarang pembelajaran agar kegiatan tersebut dapat mencapai hasil maksimal. Ruang lingkup manajemen kurikulum sesuai dengan lingkupnya, meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Manajemen kurikulum merupakan sistem pengelolan atau penataan terhadap kurikulum secara kooperatif, komperhensif, sistemik dan sistematik yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum atau tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Oleh karena itu otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan (Rusman, 2009).

Menurut Ibrahim Bafadhal (2005), manajemen kurikulum pada tingkat Kanak-kanak merupakan pengaturan semua kegiatan belajar baik di dalam kelas maupun di luar kelas yang pelaksanaannya sudah terorganisir, dan terstruktur. Hal ini bertujuan agar seluruh kegiatan pengajaran berjalan dengan efektif dan efisien.

Kurikulum di sekolah merupakan penentu utama kegiatan sekolah. Berbagai kegiatan yang dilakukan di sekolah mulai dari dibukanya pintu sekolah sampai dengan lonceng pulang. Demikian juga dengan siswa yang mulai masuk sekolah, mereka melakukan kegiatan belajar berdasarkan kurikulum yang berlaku dan selalu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Begitu pula kurikulum yang dirumuskan harus sesuai dengan filsafat dan cita-cita bangsa perkembangan siswa, tuntutan dan kemajuan masyarakat.

Pemahaman tentang konsep dasar manajemen kurikulum merupakan hal yang penting bagi para kepala sekolah yang kemudian merupakan modal untuk membuat keputusan dalam implementasi kurikulum yang akan dilaksanakan oleh guru.

 

B.  Prinsip Dan Fungsi Manajemen Kurikulum

1.    Prinsip Kurikulum

Menurut Sanjaya (2009: 39) agar kurikulum dapat berfungsi sebagai pedoman, maka ada sejumlah prinsip dalam proses pengembangannya sebagai berikut.

a)        Prinsip Relevansi

Ada dua macam relevansi, yaitu relevansi internal dan eksternal. Relevansi internal merupakan bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara komponen- komponen, yaitu keserasian antara tujuan yang harus dicapai, isi, materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa, strategi atau metode pembelajaran, serta alat yang digunakan untuk menilai atau melihat ketercapaian tujuan.

Relevansi eksternal berkaitan dengan keserasian antara tujuan, isi, dan proses belajar siswa yang tercakup dalam kurikulum dengan kebutuhan dan tuntunan masyarakat. Ada tiga macam relevansi eksternal dalam pengembangan kurikulum yaitu: pertama, relevan dengan lingkungan hidup peserta didik. Kedua, relevan dengan perkembangan zaman baik sekarang maupun yang akan datang. ketiga, relevan dengan tuntunan dunia pekerjaan.

b)        Prinsip Fleksibilitas

Kurikulum itu haruslah dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada. Kurikulum yang kaku atau tidak fleksibel akan sulit diterapkan. Prinsip fleksibel memiliki dua sisi yaitu: pertama, fleksibel bagi guru, artinya kurikulum harus memberikan ruang gerak bagi guru unutk mengembangkan program pembelajarannya sesuai dengan kondisi yang ada. Kedua, fleksibel bagi siswa, artinya kurikulum harus menyediakan berbagai kemungkinan program pilihan sesuai dengan bakat dan minat siswa.

c)        Prinsip Kontinuitas

Prinsip ini mengandung arti bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan berkesinambungan antara materi pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis program pendidikan. Untuk menjaga agar prinsip kontinuitas tetap berjalan, maka perlu adanya kerja sama antara pengembang kurikulum pada setiap jenjang pendidikan, misalnya para pengembang pendidikan pada jenjang sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi.

d)       Efektifitas

Prinsip ini berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat dua sisi efektifitas dalam pengembangan kurikulum yaitu: pertama, efektifitas berhubungan dengan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas mengimplementasikan kurikulum di dalam kelas. Kedua, efektifitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.

e)        Efisiensi

Prinsip ini berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, suara dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Kurikulum dikatakan memiliki tingkat efisiensi tinggi apabila dengan sarana, biaya yang minimal dan waktu yang terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal.

Selanjutnya menurut Rusman (2011:4) prinsip kurikulum yaitu:

a.       Produktifitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbnagkan dalam manajemen kurikulum.

b.      Demokratisasi, pelaksanaan manajemn kurikulum harus berasaskan demokrasi yang menempatkan pengelola pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dan bertanggung jawab dalam pencapaian tujuan kurikulum atau pendidikan.

c.       Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif.

d.      Efektifitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektifitas dan efisien untuk mencapai tujuan sehingga kegiatan dapat membuhkan hasil.

e.       Mengarahkan visi, misi dan tujuan, hal-hal yang ditetapkan dalam kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarah pada visi, misi dan tujuan.

2.    Fungsi Manajemen Kurikulum

Menurut Rusman (2011: 5) fungsi manajemen kurikulum adalah meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, meningkatkan keadilan dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, meningkatkan relavansi dan efektifitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar, meningkatkan efektifitas kerja guru maupun siswa; dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengembangan kurikulum.

Menurut Sanjaya (2009: 14) fungsi kurikulum adalah sebagai berikut.

a.    Fungsi penyesuaian, bahwa kurikulum harus dapat mengantar siswa agar mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat.

b.    Fungsi integrasi, bahwa kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh. Kemampuan kognitif, afektif, psikomotor harus berkembang secara terintegrasi.

c.    Fungsi diferensiasi, bahwa kurikulum harus dapat melayani setiap siswa dengan segala keunikannya. Sebab siswa adalah organisme yang unik, yakni memiliki perbedaan, baik perbedaan minat, bakat, maupun kemampuan.

d.   Fungsi persiapan, bahwa kurikulum harus mampu memberikan pengalaman belajar bagi anak baik unutk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi maupun untuk kehidupan dimasyarakat.

e.    Fungsi pemilihan, bahwa kurikulum yang dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.

f.     Fungsi diagnostik, adalah fungsi untuk mengenal berbagai kelemahan-kelamahan dan kekuatan siswa. Melalui fungsi ini kurikulum berperan untuk mengenali kelemahan dan kesulitan yang dimiliki oleh siswa, disamping mengeksplorasi berbagai kekuatan sehingga melalui pengenalan itu siswa dapat berkembang sesuai potensi yang dimilikinya.

 

C.  Perencanaan Kurikulum

1.    Pengertian Perencanaan Kurikulum

Perencanaan kurikulum menurut Rusman (2011: 21) adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membina siswa kearah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai sampai mana perubahan-perubahan yang telah terjadi pada diri siswa. Menurut Hamalik (2007: 152) perencanaan kurikulum merupakan suatu proses sosial yang kompleks yang menuntut berbagai jenis dan tingkat pembuatan keputusan. Di dalam perencanaan kurikulum, minimal adal lima hal yang memengaruhi perencanaan dan pembuatan keputusan yaitu: filosofi, konten atau materi, manajemen pembelajaran, pelatihan guru, dan sistem pembelajaran.

Perencanaan kurikulum berfungsi untuk sebagai pedoman atau alat manajemen yang berisi petunjuk tentang jenis dan sumber individu yang diperlukan, media pembelajaran yang digunakan, sumber biaya, tenaga, dan sarana dan prasarana yang diperlukan, sistem monitoring dan evaluasi, serta unsur-unsur ketenaga kerjaan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan kurikulum.

2.    Perumusan Tujuan Kurikulum

Menurut Rusman (2011: 22), terdapat 3 sumber yang mendasari perumusan tujuan kurikulum yaitu sebagai berikut.

a.         Sumber empiris, Sumber ini berkaitan dengan tuntunan kehidupan masa kini yang dapat menjadi sumber informasi dan berperan sebagai landasan dikembangkannya tujuan-tujuan dalam kurikulum, dan karakteristik siswa sebagai individu yang sedang berkembang secara dinamis dan memiliki kebutuhan fisiologis, sosial, dan kebutuhan pribadi.

b.        Sumber filosofis, Sumber ini menjadi acuan dalam mencari jawaban tentang apa yang harus dilakukan sehingga pendidikan dapat menjembatani keberhasilan para siswa. Selain itu, sumber ini juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam menganalisis, mengambil keputusan atau pertimbangan, dan merumuskan hasil yang diharapkan sesuai dengan kondisi yang ada.

c.         Sumber bahan pembelajaran, Sumber ini merupakan sumber yang umum digunakan dalam merumuskan aim, goal, dan objectivies dalam kurikulum sekolah, tepatnya pelibatan ahli disiplin ilmu dan merumuskan tujuan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                    BAB III

PENUTUP

 

A.  Kesimpulan

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sedangkan Manajemen kurikulum adalah pengaturan yang dilakukan untuk keberhasilan kegiatan belajar-mengajar.

Manajemen kurikulum adalah salah satu disiplin ilmu yang bercabang dari kurikulum. Pengelolaan kurikulum dengan manajemen yang baik, akan menjadikan seluruh rangkaian dalam pendidikan mencapai tujuan yang telah dirumuskan dengan maksimal. Tidak hanya sebatas itu, mutu suatu pendidikan yang dapat dilihat dari aspek kualitas produk dan efektifitas serta efisiensi sumber daya akan dengan mudah terwujudkan.

 

B.  Saran

Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik pembaca agar penyusunan makalah kami kedepannya lebih baik lagi. Dan semoga makalah kami ini dapat bermanfaat baik bagi pembaca maupun kami sebagai penyusun.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Kristiawan Muhammad, dkk. 2017. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.

Mustari Mohamad, 2015. Manajemen Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar