Minggu, 14 Juni 2020

Ukhuwah Islamiyah


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.  Latar belakang

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah Swt. Manusia adalah makhuk yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin sudah menjadi keharusan bagi setiap muslin untuk menjaga hubungan dengan baik, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, maupun dengan Negara. Dalam ajaran agama islam semua manusia sama statusnya di mata Allah, yang membedakan hanya dari tingkat ketaqwaan seseorang. Islam mendidik umatnya melarang besifat individuals, tetapi selalu menyuruh umatnya untuk selalu menjalin hubungan kepada sesamanya, yang dalam agama dikenal dengan ukhuwah islamiyah.

Ukhuwah Islamiyah tersebut seharusnya menjadi spirit baru dalam kehidupan beragama, sehingga agama menjadikan sebuah suasana yang menyejukkan, bukan  yang menebar  kebencian. ukhuwah (persaudaraan) dengan orang Islam tidak menjadi ukhuwah Islamiyah, ketika disertai dengan sikap saling merugikan dan mendhalimi. Tetapi, ketika persaudaraan dengan orang lain meskipun berbeda keyakinan, pada saat itu juga persaudaraan itu menjadi ukhuwah Islamiyah.

 


 

B.     Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah makalah ini antara lain:

1.    Apa pengertian dan hakikat ukhuwah islamiyah ?

2.    Apa saja dasar hukum dan bentuk ukhuwah islamiyah ?

3.    Apa saja hikmah dan manfaat ukhuwah islamiyah ?

4.    Apa problematika dalam berukhuwah dan upaya dalam mempererat ukhuwah islamiyah ?

C.     Tujuan

1.    Untuk mengetahui pengertian dan hakikat ukhuwah islamiyah.

2.    Untuk mengetahui dasar hukum dan bentuk ukhuwah islamiyah.

3.    Untuk mengetahui hikmah dan manfaat ukhuwah islamiyah.

4.    Untuk mengetahui problematika dalam berukhuwah dan upaya dalam mempererat ukhuwah islamiyah.

 

 

 


5.       

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian dan hakikat ukhuwah islamiyah

1.      Pengertian ukhuwah islamiyah

Kata ukhuwah  berasal dari bahasa arab yang kata dasarnya adalah akh yang berarti saudara, sementara kata ukhuwah berarti persaudaraan. Adapun secara istilah ukhuwah islamiyah persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara seakidah. Dengan adalah kekuatan iman dan spiritual yang dikaruniakan Allah kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa yang menumbuhkan perasaan kasih sayang, berukhuwah akan timbul sikap saling menolong, saling pengertian dan tidak menzhalimi harta maupun kehormatan orang lain yang semua itu muncul karena Allah semata.

2.      Hakikat ukhuwah islamiyah

Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan berbagai perbedaan seperti warna kulit, suku, ras, golongan, bangsa dan lain sebagainya. Namun hal tersebut bukanlah menjadi pemicu yang dapat digunakan untuk memecah belah persatuan yang ada. Dengan adanya Ukhuwah Islamiyah maka akan tercipta kekuatan iman dan spiritual yang dikaruniakan Allah SWT kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa sehingga menumbuhkan perasaan kasih sayang, persaudaraan, kemuliaan, dan rasa saling percaya terhadap saudara seakidah. Adapun Hakikat Ukhuwah Islamiyah antara lain:

a.     Ukhuwah Islamiyah merupakan nikmat Allah

Sebagaimana dalam Al-qur’an Surat Ali Imron ayat 103, Allah SWT berfirman: “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.”

 

b.      Perumpamaan tali tasbih

Di dalam Al-qur’an Surat Az-Zukhruf ayat 67, Allah SWT berfirman:

Artinya: “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.”

c.       Merupakan arahan Rabbani

Sebagaimana Allah SWT berfirman: Artinya: “Dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (Q.S. Al-Anfal: 63).

d.      Merupakan cerminan iman

Sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 10, Allah SWT berfirman: Artinya: “Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat”

 

B.     Dasar hukum dan bentuk ukhuwah islamiyah

Ukhuwah didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadist yakni pada QS. Al-Hujrat ayat 10 dan QS. Ali Imran Ayat 103 serta pada Hadist Bukhari dan Muslim.

إِنَّمَا الْمًؤْمِنُوْنَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوْا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ  وَاتَّقُوْا اللهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ

“Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian,  dan bertakwalah kalian  kepada Allah supaya kalian  mendapatkan rahmat.” (QS al-Hujurat :10).

واَعْتصِمُواْ بِحَبْلِ الله جَمِيْعًا وَلاَ تَفَـرَّقوُا وَاذْ كـُرُو نِعْمَتَ الله عَلَيْكُمْ إٍذْكُنْتُمْ أَعْـدَاءً  فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلـُوبِكُم فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا

“Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah, dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu  maka kamu menjadi bersaudara.” (QS. Ali Imran :103).

 

مَثَلُ الْمُؤْ مِنِينَ فِى تَوَ ادَّهِمْ وَ تَرَاحُمِهِمْ وَ تَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌتَدَاعَى لَهُ سَا ئِرُ لْجَسَدِ بِا لسَّهَرِ وَا لْحُمَّى

“Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi adalah bagaikan satu jasad, jika salah satu anggotanya menderita sakit, maka seluruh jasad juga merasakan (penderitaannya) dengan tidak bisa tidur dan merasa panas.” (HR. Bukhari dan Muslim).

 

الْمُسْلِمُ أَخُو لْمُسْلِمِ لَايَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ وَمَنْ كَانَ فِى حَا جَةِ أَخَيَهِ  كَانَ اللهُ فِى حا جَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَن مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَتً مِنْ كرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَة

 “Orang muslim adalah saudara muslim lainnya, ia tidak akan menganiayanya dan tidak akan menyerahkannya (kepada musuh). Barang siapa ada didalam keperluan saudaranya maka Allah ada didalam keperluannya. Barangsiapa menghilangkan suatu kesukaran dari orang muslim, maka Allah akan menghilangkan satu kesukaran-kesukaran yang ada pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah akan menutupi (aibnya) pada hari kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Adapun bentuk ukhuwah Islamiyah diantaranya:

1.      ukhuwah ‘ubudiyyah, yakni persaudaraan karena sesama makhluk yang tunduk kepada Allah. Allah Swt berfirman, “Dan tidaklah (jenis binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya) kecuali umat-umat juga seperti kamu,” (QS al-An’am [6]: 38).

2.      ukhuwah insaniyyah atau basyariyyah, yakni persaudaraan karena sama-sama manusia secara keseluruhan tanpa membedakan ras, agama, suku dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Hal ini didasarkan pada firman Allah, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal,” (QS al-Hujurat [49]: 13).

3.      ukhuwwah wathaniyyah wa an-nasab, yaitu bentuk persaudaraan yang diikat oleh jiwa nasionalisme tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat, serta aspek lainnya. (QS al-Hujurat [49]: 13). Mengingat pentingnya menjalin hubungan kebangsaan dilandaskan pada sabda Rasulullah yakni “Hubbui wathon minal iman” yang artinyya cinta sesame saudara setanah air termasuk sebagian dari iman.

4.      ukhuwah diniyyah, yakni persaudaraan karena seagama (Ukhuwwah fi din al-Islam). Islam menyatakan bahwa umat Islam, dengan latar belakang yang berbeda, baik suku, etnis, keturunan, warna kulit, bahasa dan lain sebagainya adalah bersaudara. Allah Swt berfirman, “Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat,” (QS al-Hujurat [49]: 10).

 

C.       Hikmah dan Manfaat Ukhuwah Islamiyah

Ada beberapa hikmah yang harus kita ambil pelajaran untuk menjalin ukhuwah islamiyah dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga Allah SWT senantiasa menurunkan berkah didunia ini antara lain :

1.      Terciptanya solidaritas yang kuat antara sesama muslim dengan adanya saling tepa selira, merasakan kebahagiaan ketika orang lain bahagia dan meresakan kesedihan ketika orang lain ditimpa musibah, akan membuahkan sikap solidaritas yang kuat diantara sesame muslim. Seorang muslim akan lebih peduli dan memberikan perhatian yang lebih kepada saudaranya sesame muslim. Dari sikap inilah Islam dan kaum muslimin akan makin kuat dalam berbagai hal, termasuk secara ekonomi sehingga terhindar dari jurang kemiskinan.

2.      Terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa apabila seorang muslim mampu memberikan kasih sayang terhadap muslim lainnya, dan kasih sayang itu diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan, kita akan merasakan betapa nikmatnya kebersamaan sebagai umat Islam dan bangsa yang kuat dan kukuh dan tidak muda di adu domba yang sarat akan perpecahan. Apalagi dengan sikap ikhlas karena mengharap ridha Allah.

3.      Terciptanya kerukunan hidup antara sesama warga masyarakat. Apabila seorang muslim mampu menghargai dan menghormai orang laindalam berbagai hal, termasuk menghormati dan menghargai terhadap adanya perbedaan, baik dalam hal bahasa, budaya, maupun pemahaman agama yang sarat akan perbedaan mazhab dan pendapat, kita akan merasakan betapa nikmatnya hidup rukun dalam sebuah perbedaan yang dibingkai atas dasar ukhuwah Islamiyah dengan menganggap perbedaan sebagai rahmat atas kasih sayang Allah kepada semua hamba-Nya.

 

D.    Problematika dalam berukhuwah dan upaya dalam mempererat ukhuwah islamiyah.

Sekalipun Islam sangat menganjurkan agar setiap muslim memelihara dan menguatkan ukhuwah islamiyah akan tetapi persoalan ukhuwah acapkali menjadi persoalan yang mewarnai kehidupan umat. Terganggunya ukhuwah islamiyah kadang-kadang selain disebabkan oleh masalah-masalah sosial, ekonomi dan politik akan tetapi tidak jarang juga disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan pendapat dalam soal-soal keagamaan yang terwujud ke dalam sikap untuk bergolong-golong berkotak-kotak. Sehingga timbul anggapan bahwa ukhuwah di batasi oleh skat kelompok dan golongan.

Salah satu contoh kasus yaitu pecah belah ala RAND Corporation. Sadar atau tidak, munculnya banyak persekusi (perburuan) dan pembubaran pengajian oleh ormas yang mengklaim penjaga Pancasila, NKRI dan kebhinekaan sudah mengarah pada perpecahan di kalangan umat Islam. Inilah hasil nyata dari upaya adu-domba dari para pihak yang anti Islam.

Jika ditelusuri, upaya adu domba antar umat Islam ini boleh jadi dipicu oleh upaya pengelompokan umat Islam secara massif akhir-akhir ini. Ini tidak terlepas dari strategi global atas negeri-negeri Islam termasuk Indonesia yang  direkomendasikan oleh Rand Corporation (RC) yang merupakan lembaga think-thank (gudang pemikiran) neo-conservative AS yang banyak mendukung kebijakan Gedung Putih.

Dalam Dokumen RC berjudul “Building Moderate Muslim Networks”, juga dalam dokumen RC berjudul “Civil Democratic Islam Partners, Resources and Strategies,” yang diterbitkan tahun 2007 ini, langkah pertama upaya pecah-belah adalah dengan melakukan pengelompokan umat Islam menjadi empat: kelompok fundamentalis (radikal), kelompok tradisionalis, kelompok modernis (moderat) dan kelompok sekular.

Rekomendasi RC berikutnya adalah “politik belah bambu”, yakni mengangkat satu pihak dan menginjak pihak lain. Untuk memenangkan kelompok moderat, misalnya, dipropagandakanlah “gerakan melawan radikalisme”. Berikutnya adalah membentrokkan antarkelompok tersebut. Di dalam negeri, upaya itu tampak jelas dari upaya membentrokkan NU yang dikenal tradisionalis dengan ormas Islam yang dicap sebagai fundamentalis (radikal). Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mempererat Ukhuwah Islamiyah, yaitu:

1.      Ta’aruf (saling mengenal). Dengan adanya interaksi satu dengan yang lain akan dapat lebih mengenal karakter individu. Perkenalan meliputi penampilan fisik (Jasadiyyan) pengenalan pemikiran (Fikriyyan), mengenal kejiwaan (Nafsiyyan) yang ditekankan kepada upaya memahami kejiwaan, karakter, emosi, dan tingkah laku.

2.      Tafahum (saling memahami). Maksudnya saling memahami kelebihan dan kekurangan, kekuatan dan kelemahan masing-masing. Sehingga segala macam kesalahpahaman dapat dihindari.

3.      Ta'âwun (saling membantu), yakni dalam kebajikan dan ketakwaan, bukan dalam dosa dan permusuhan (QS al-Maidah [5]: 2).

4.      Takaful (saling menanggung/senasib sepenanggungan/ saling memberi jaminan). Dengan adanya tafakul akan menumbuhkan rasa aman, tidak ada rasa khawatir dan kecemasan untuk menghadapi kehidupan.

5.      Ri'âyah dan Tafâqud (respek satu sama lain). Jika saudaranya membutuhkan bantuan, tanpa diminta segera bergegas memberikan bantuannya sesuai dengan kemampuannya. Termasuk dalam pengertian ri'âyah dan tafâqud adalah menutupi aibnya serta berusaha menghilangkan rasa cemasnya.

6.      Tanâshur (saling menolong). Tanâshur memiliki makna antara lain: tidak menjerumuskan saudaranya pada sesuatu yang buruk; mencegah saudaranya agar tidak tergelincir dalam tindak dosa dan kejahatan; menolong saudaranya menghadapi setiap orang yang menghalangi dirinya dari jalan kebenaran, hidayah dan dakwah; memberikan pertolongan kepada orang yang dizalimi maupun yang menzalimi (mencegah perbuatan zalim)

 

 


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

 

Dari penjelasan singkat di atas dapat kita simpulkan betapa pentingnya ukhuwah dalam mempertahankan dan menyatukan umat islam yang saat ini sudah mulai mengalami disintegrasi yang dilatar belakangi oleh berbagai perbedaan kepentingan terutama dalam dunia politik.

Oleh karena itu, dengan adanya Ukhuwah Islamiyah. Kita akan merasakan kehidupan bermasyarakat yang lebih harmonis, karena perbedaan yang ada tidak akan menimbulkan pertentangan dan permasalahan, justru akan menjadikan kehidupan kita semakin indah. Selain itu, tingkat kesenjangan sosial yang ada di dalam masyarakat juga akan terkikis dengan sendirinya. Hal ini karena adanya semangat Ukhuwah Islamiyah yang menyatukan segala perbedaan yang ada.

Dengan ukhuwah kita bisa merasakan manisnya iman, berada di bawah naungan cinta Allah, dilindungi Arasy Al-Rahman, diampunkan dosa, bersaudara karena Allah adalah amal mulia dan mendekatkan hamba dengan Allah dan menjadi ahli surga di akhirat kelak.

 

B.     Saran

Setelah mengetahui betapa pentingnya peranan ukhuwah dalam islam dan berbagai keutamaannya hendaknya kita sebagai umat islam tetap menjaga ikatan persaudaraan seiman yang sejak dulu telah di ajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.

 


 

Daftar Pustaka

http://fridayatijusu.blogspot.com/2015/01/makalah-ukhuwah-islamiyah.html?m=1

(31 Mei 2018  13:30)

https://antariksamuhammad.blogspot.com/2014/11/makalah-urgensi-ukhwah-islamiyah.html?m=1 (29 mei 2018 10:35)

http://www.sumberpengertian.co/pengertian-ukhuwah (7 juni 2018 20:21)

http://ciraceriiabeloved.blogspot.com/?m=1 (8 juni 2018 08:24)

http://muslimbloggers.coolbb.net/masalah-keislaman-f4/ukhuwah-islamiyah-t83.htm (6 juni 2018 21:10)

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar